Ilmuwan Menemukan Algoritma Menang Bermain Poker
Nagapoker – Seorang ahli komputer mengaku bisa mengalahkan semua pemain poker komputer. Tentunya, dengan mengandalkan algoritma yang dia ciptakan sendiri.
Program komputer ini dibuat ilmuwan komputer, Michael Bowling dan koleganya di University of Alberta, Kanada. Mereka mengembangkan algoritma ini bersama ahli software asal Finlandia, Oskari Tammelin. Ilmuwan Menemukan Algoritma Menang Bermain Poker
Dilansir melalui Live Science, algoritma ini memungkinkan kemenangan berturut-turut atas permainan poker yang ada di komputer. Mereka yakin bahwa permainan poker apapun, termasuk Texas Hold’em bisa dikalahkan. “Saya rasa hasilnya akan mengejutkan para ahli karena permainan rumit ini bisa terselesaikan dalam waktu dekat,” ujar Eric Jackson, peneliti Poker komputer berbasis di Menlo Park, California.
Poker Online Indonesia – Dalam poker, tantangan utamanya adalah menentukan sejumlah besar kemungkinan game itu dimainkan. Hanya dengan dua pemain di Texas Hold’em, permainan itu menjadi terbatas ketika sudah mencapai ukuran taruhan dan jumlah peningkatan yang tepat. Ada 3,16 x 1017 kemungkinan yang bisa diraih, dan 3,19 x 1014 kemungkinan nilai yang harus diputuskan oleh pemain.
Untuk mendesain algoritma tersebut, Bowling dan koleganya harus memainkan 1.500 kali game poker. Awalnya, algoritma ini membuat keputusan secara acak, namun kemudian diperbarui secara otomatis dengan menambahkan nilai ‘penyesalan’ dalam setiap keputusan.
Poker Online Terbaik – Prosedur ini disebut conterfactual regret minimization dan telah banyak diadopsi di kompetisi tahunan untuk poker komputer sejak 2006. Namun Bowling dan tim meningkatkan kemampuannya dengan memperbolehkan algoritma untuk me-evaluasi kembali setiap keputusan yang akan diambil.
Inovasi penting lainnya adalah menangani sejumlah informasi yang harus disimpan untuk mengembangkan dan menggunakan strategi. Kapasitasnya membutuhkan ruang sebanyak 262 terabytes. Jumlah data ini membutuhkan penyimpanan yang berimbas pada akses yang lambat. Untuk menanggulangi masalah ini, peneliti menemukan metode kompresi data yang mampu mengurangi volume informasi dari 262 tera menjadi hanya 11 terabytes.